Aliran rasaku...
sebelum aku masuk kelas matrikulasi Institut Ibu profesional, aku adalah ibu pekerja yang berusaha menjalankan tugasku sebagai ibu rumah tangga secara berimbang. yang aku tahu, apayang aku sudah lakukan itu sudah umum dilakukan oleh ibu-ibu lainya. setiap pagi aku di sibukkan dengan rutinitas menyiapkan sarapan, bekal untuk anaku satu-satunya, dan mengantarnya ke sekolah. kurasa kalau kegiatan itu sudah kulakukan, tanggungjawabku sebagai ibu , pagi itu sudah kulaksanakan.
setelah sampai di sekolah, yang kupikirkan adalah anak didiku. aku merasa anaku sudah aman di sekolah samapai nanti aku pulang ke rumah. karena tugas menjemput adalah tugas suamiku. karena kami punya kesepakatan sendiri. nasib tidak punya asisten rumah tangga.
sore..tugasku lagi mengantar anaku mengaji di TPQ. setelah itu samapi rumah menyiapkan makan malam dan berusaha menidurkan anaku cepat-cepat, karena igin segera mengusir penat seharian kerja. anakku tidur, aku istirahat. itulah rutinitasku seharian.
kupikir apa yang sudah aku lakukan, adalah benar dan wajar. sering aku merasa bosan karena hidupku tak berirama..hampa dan membosankan.
tapi setelah aku kenal IIP, Gubraakkkk....seperti ditampar keras diri ini..
aku belum ada seujung kuku dari yang dikatakan benar.
aku menangis..menyesal..ternyata aku belum melakukan apa-apa untuk anak dan suamiku. aku yang membuat keluargaku membosankan.
IIP mengajarkan aku banyak hal, memanage waktu, mendidik anak dan menjadi ibu yang sebenarnya.
aku tak malu mulai dari km 0...aku akan lebih malu jika aku tetep berada pada jalur yang keliru..
terima kasih IIP...semoga di keterlambatanku ini, aku bisa belajar banyak darimu..
Bismillah..BISA
Mbak... dulu aku juga merasakan seperti ini. Hiks
BalasHapusSelamat menuju kelas berikutnya mbak
makasih mb kiky, alhamdulilah kenal ibu ibu hebat di IIP. makash juga bantuanya selama ini..
BalasHapus