Memulai sesuatu kadang tak semulus apa yang kita harapkan. Sesuatu ini adalah hal yang membuat hidupku berbinar. Tapi dengan segala alasan, sesuatu ini tak terealisasi. Menulis, kata itu begitu membuatku menerawang jauh, bercita-cita jadi penulis buku seperti Bunda Asma Nadia. Aih..mimpi yang terlalu besar. tapi mengasyikan...
"Mimpi itu perlu" kata suamiku kala itu.
Itu kata-kata motivasi yang sering aku dengar dari suamiku. Walaupun terlihat cuek dengan apa yang aku lakukan, tapi dia adalah motivator terbesar dalam hidupku. Dengan diamnya, dia tetap membiarkanku bangun tengah malam untuk menulis. Menemaniku dengan membuatkanku secangkir teh hangat. Nikmat mana lagi yang kau Dustai...bahagianya memilikimu
Asal menulis..
Yang penting menulis...
Mengalir saja..
Membiasakan diri untuk menulis apapun..
Jadwalkan menulis..
Semua kata-kata itu untuk mencambuk diriku sendiri. Menguatkan niat, agar bisa menulis. Menulis apapun, ini untuk belajar. Biarkan mengalir seperti air, mungkin belum bermakna tulisanya..hanya mencoba menuliskan apa yang ada dihati. Tepatnya unek-unek..
Kalau dulu aku menyebutkan menulis buku harian. Sebagian masih ada dirumah, sebagian lagi entah kemana. Membaca buku harian dulu, tersenyum sendiri, lucu ..teringat masa-masa dulu. Temanku kos dulu pernah membaca buku harianku, dia bilang kalau tulisanku ini bisa dibuat cerpen atau novel pasti laris. kamu drama banget, katanya waktu itu.
Aku hanya tersenyum mendengarnya, hanya ku ambil buku harianku dari tangannya, eh..ini privasi tahu!" main baca aja...
Aku hanya tersenyum mendengarnya, hanya ku ambil buku harianku dari tangannya, eh..ini privasi tahu!" main baca aja...
Iri sama Bunda Asma Nadia
Bermimpi jadi Penulis. Membayangkannya indah. Menjalankannya susah. Membagi waktu itu masih menjadi alasan terkuat diriku. Menulis satu halaman saja kok kadang mampet otak ini. Sempat terpikir dalam hati, bagaimana ya Bunda mengatur waktunya? beliau bisa menulis banyak buku, sibuk dengan berbagai acara. Sedang aku? yang ngakunya super sibuk.
Disini aku baru sadar..aku cuma beralasan. Semua tergantung pada niat seseorang. Mau atau tidak? Berubah atau Kalah!
Dengan modal semangat itu, aku berbenah..belajar banyak hal tentang menulis, ikut kuliah menulis online, ikut komunitas menulis, banyak membaca buku. Tinggal eksenya..itu penting!
banyak latihan dan latihan. Terus ditulis saja, masalah hasil sambil berjalanya waktu.
"jangan takut dikritik, kata salah satu temanku waktu itu.
Dalam hatiku berkata, belum kepikiran sampai dikritik, memulai menulis saja susahnya minta ampun.
ayoo..menulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar