GADIS KECIL BISU
By amieopee
Namanya
Aisyah. Dia gadis cantik yang lucu dan imut. Setiap aku lewat depan rumahnya,
dia selalu tersenyum manis padaku. Aku suka baper jika ketemu dengannya. Apa karena
anakku laki-laki ya? Entahlah..yang pasti senyumannya itu melumerkan hatiku. Umurnya
tak jauh beda dengan Hisyam anakku. Rambutnya yang panjang terurai dengan
setelan baju piyama pilkadot merah muda, menambah dia keliatan semakin imut.
Sore
itu seperti biasa, aku mengantar anakku mengaji di TPQ. Di sebelahnya ada
sebuah rumah yang biasanya Aisyah berdiri sambil mengintip kegiatan mengaji
dibalik pagar rumah yang terkunci. Aku menghampirinya. Dia tersenyum melihatku.
Lalu kutawarkan jajanan yang aku bawa dari rumah.
“
Aisyah mau?”
Dia
menjauh dan masuk rumahnya. Aku bingung, kenapa dia malah masuk rumah? Apa ada
yang salah dengan perkataanku? Atau aku menakutinya?
Masih dalam kebingungan,
aku melihatmu kembali membuka pintu. Dan diapun mendekat kearahku, walau masih
berada dalam pagar rumah yang masih di kunci.
“
Aisyah kenapa?”
Dia
Cuma menggeleng dan tersenyum padaku. Senyumannya itu..melelehkan hatiku.
“
Kamu manis sekali.” Kataku sambil kuelus pipinya lewat celah pagar rumahnya.
Dia
lagi-lagi tersenyum.
“
Aisyah tidak ikut mengaji?”
Dia
menggeleng.
“
Udah sekolah nak? Kelas berapa?”
Dia
Cuma menjawab dengan tersenyum.
Tiba-tiba
dari dalam rumah, keluar perempuan berjilbab cantik seperti Aisyah. Mirip sekali,
mungkin dia ibunya. Dia membuka pintu pagar rumahnya.
“
Mari mbak duduk sini, nunggu anaknya ngaji ya?”
“
Oh ya, maaf masih ngobrol dengan Aisyah, mamanya Aisyah?” tanyaku.
“
Ya..kenalkan saya Sinta mamanya Aisyah.”
Akhirnya
aku menerima tawaranya untuk duduk di teras rumahnya. Kami pun mengobrol dengan
asyiknya. Kulihat Aisyah mengelanyut manja dipangkuan mamanya. Iri rasanya
melihat pemandangan itu. Semenjak anakku duduk di kelas satu, jarang sekali
tercipta pemandangan seperti itu, apa karena anakku cowok ya? Ah..sudahlah.
“
Aisyah tidak mengaji di TPQ?” tanyaku
“
Aisyah bisu tuli mbak. Sudah sejak lahir.”
“
Oh.”
Cuma
itu yang keluar dari mulutku. Rasanya tak sanggup mau mengatakan apa. Gadis sekecil
dan secantik itu? Asthagfirllah..semoga dikuatkan orang tuanya yang mengasuh
Aisyah.
“
Aku mengajari sendiri dirumah mba, gantian sama papanya. Awalnya kami syok
mengetahui ini. Tapi akhirnya kami sadar, semua sudah takdirNYA. Kunci pagar
ini kami sengaja gembok, karena kalau saya atau papanya dibelakang, Aisyah suka
pergi keluar rumah tanpa pamit. Pernah Aisyah hilang seharian, untung tetangga
menemukannya.
“
Tapi Aisyah sekolah?” tanyaku
“
Sekolah mbak di SLB deket komplek .”
“
Semangat ya, Allah selalu ada buat kita.”
Hanya
kata-kata itu yang sanggup keluar dari mulutku. MasyAllah..orang tua Aisyah
begitu tabah. Aku tidak bisa membayangkan jika terjadi padaku. Mampukah? Mulai detik
ini, aku harus bersyukur dengan apa yang aku miliki. Termasuk anakku,
InsyAllah..ku akan menjagamu dengan baik semampuku.
#temabebas
#kelasfiksi
#onedayonepost
#Odop_6
Terkadang, harus melihat yg kurang untuk bisa menambah syukur.
BalasHapusbetul mba
BalasHapus