Minggu, 25 November 2018

GADIS KECIL BISU


GADIS KECIL BISU
By amieopee



Namanya Aisyah. Dia gadis cantik yang lucu dan imut. Setiap aku lewat depan rumahnya, dia selalu tersenyum manis padaku. Aku suka baper jika ketemu dengannya. Apa karena anakku laki-laki ya? Entahlah..yang pasti senyumannya itu melumerkan hatiku. Umurnya tak jauh beda dengan Hisyam anakku. Rambutnya yang panjang terurai dengan setelan baju piyama pilkadot merah muda, menambah dia keliatan semakin imut.

Sore itu seperti biasa, aku mengantar anakku mengaji di TPQ. Di sebelahnya ada sebuah rumah yang biasanya Aisyah berdiri sambil mengintip kegiatan mengaji dibalik pagar rumah yang terkunci. Aku menghampirinya. Dia tersenyum melihatku. Lalu kutawarkan jajanan yang aku bawa dari rumah.
“ Aisyah mau?”
Dia menjauh dan masuk rumahnya. Aku bingung, kenapa dia malah masuk rumah? Apa ada yang salah dengan perkataanku? Atau aku menakutinya? 

Masih dalam kebingungan, aku melihatmu kembali membuka pintu. Dan diapun mendekat kearahku, walau masih berada dalam pagar rumah yang masih di kunci.
“ Aisyah kenapa?”
Dia Cuma menggeleng dan tersenyum padaku. Senyumannya itu..melelehkan hatiku.
“ Kamu manis sekali.” Kataku sambil kuelus pipinya lewat celah pagar rumahnya.
Dia lagi-lagi tersenyum.
“ Aisyah tidak ikut mengaji?”
Dia menggeleng.
“ Udah sekolah nak? Kelas berapa?”
Dia Cuma menjawab dengan tersenyum.

Tiba-tiba dari dalam rumah, keluar perempuan berjilbab cantik seperti Aisyah. Mirip sekali, mungkin dia ibunya. Dia membuka pintu pagar rumahnya.
“ Mari mbak duduk sini, nunggu anaknya ngaji ya?”
“ Oh ya, maaf masih ngobrol dengan Aisyah, mamanya Aisyah?” tanyaku.
“ Ya..kenalkan saya Sinta mamanya Aisyah.”
Akhirnya aku menerima tawaranya untuk duduk di teras rumahnya. Kami pun mengobrol dengan asyiknya. Kulihat Aisyah mengelanyut manja dipangkuan mamanya. Iri rasanya melihat pemandangan itu. Semenjak anakku duduk di kelas satu, jarang sekali tercipta pemandangan seperti itu, apa karena anakku cowok ya? Ah..sudahlah.
“ Aisyah tidak mengaji di TPQ?” tanyaku
“ Aisyah bisu tuli mbak. Sudah sejak lahir.”
“ Oh.”
Cuma itu yang keluar dari mulutku. Rasanya tak sanggup mau mengatakan apa. Gadis sekecil dan secantik itu? Asthagfirllah..semoga dikuatkan orang tuanya yang mengasuh Aisyah.
“ Aku mengajari sendiri dirumah mba, gantian sama papanya. Awalnya kami syok mengetahui ini. Tapi akhirnya kami sadar, semua sudah takdirNYA. Kunci pagar ini kami sengaja gembok, karena kalau saya atau papanya dibelakang, Aisyah suka pergi keluar rumah tanpa pamit. Pernah Aisyah hilang seharian, untung tetangga menemukannya.
“ Tapi Aisyah sekolah?” tanyaku
“ Sekolah mbak di SLB deket komplek .”
“ Semangat ya, Allah selalu ada buat kita.”
Hanya kata-kata itu yang sanggup keluar dari mulutku. MasyAllah..orang tua Aisyah begitu tabah. Aku tidak bisa membayangkan jika terjadi padaku. Mampukah? Mulai detik ini, aku harus bersyukur dengan apa yang aku miliki. Termasuk anakku, InsyAllah..ku akan menjagamu dengan baik semampuku.

#temabebas
#kelasfiksi
#onedayonepost
#Odop_6

2 komentar:

HIJRAH

Membaca buku ini, KHODIJAH belum juga kelar-kelar. Atau semakin menuju ke tahap penyelesaian, tergambar bagaimana kehidupan Khodijah ...