Remaja..oh remaja
Oleh amieopee
Masa
remaja, kata orang masa yang paling menyenangkan...
Masa
dimana banyak keinginan yang ingin diwujudkan. Sekarang atau tidak sama
sekali. Kata mereka, saatnya bebas
melakukan apa yang mereka mau. Kalau tak setuju, berarti orang tersebut iri,
marah atau “penghalang” untuk mereka. Singkirkan dan hempaskan, jangan
berteman...
“
Hidup itu dinikmati,bu..kenapa mesti harus selalu sesuai aturan. Yang penting
tidak menganggu orang lain. Ini hidupku, mana hidup loe?” terus di iringi tawa
teman-temanya saat itu. Aku Cuma tersenyum menanggapi ocehan mulut kecilnya itu.
Di
saat yang berbeda, diruang kerjaku.
“
segala cara sudah saya lakukan bu, dia anak perempuan. Masa pulang sampai malam-malam, saya tidak mau anak
saya mengalami apa yang saya rasakan dulu.”
Ku
tatap mata wanita paruh baya yang sudah beruraikan airmata. Dia datang ke
sekolah untuk berkonsultasi tentang anaknya, yang menurutnya susah dikasih
tahu. Tidak pernah mau belajar, tiap malam keluyuran tidak jelas, pulang larut
malam, membantah sama orang tua. Semua diungkapkan. Rasa kecewa dan kekuatiran
bercampur jadi satu.
Sebagai
guru bimbingan dan konseling bagi usia
remaja tidaklah gampang. Di suatu waktu harus bisa berperan sebagai teman,
sahabat juga ibu bagi mereka. Usia mereka usia peralihan. Yang perlu saya
ingat-ingat adalah tidak memperlakukan mereka sama satu dengan yang lain.
Karena human is uniqe. Kalau lihat mereka rasanya seperti mengaca saat saya
remaja dulu.
Pernah
saya membuat kesalahan terbesar, yaitu menangani masalah siswa dengan cara
pendekatan yang sama. Gubyrak...saya sempat bercucuran air es dari kutub utara
tapi badan terasa gerah. Saya melupakan bahwa karakter dan latar belakang
keluarga mereka jelas berbeda. Untung saya cepat menyadarinya.
RELA
GILA
Kadang
saya rela “menggila “ bersama mereka. “Poto selfi yuk buk...ajak mereka?”,hah ?
Kayak
gini lo bu gayanya. Aku berusaha menirukan gaya yang diarahkan mereka.
Ups..jadi.. diupload ya bu nti saya di tag. Dan aku menurutinya. Sempat masbojo
bilang ke saya, guru ma murid nggak ada bedanya, sama-sama gila! Ini namanya
gaul abiz. He..he..kamu nggak tahu masbojo, gimana saya mesti mengesampingkan
rasa malu saya saat teman-teman sejawat saya berkomentar minor di media sosial.
Tapi demi mengenal murid-murid saya, enjoy saja...paling juga sebentar
malunya,hahaha....
Saya
punya cara sendiri untuk mengenal mereka.
SALING
MENGERTI
Mungkin
itu salah satu untuk menyelesaikan masalah remaja dan orang tua. Orang tua
merasa paling mengerti hidup anaknya, dan anaknya merasa hidupnya yang
hidupnya, orang lain tidak boleh ngatur. Kekuatiran orang tua kadang membuat
para sebagian remaja, terlalu berlebihan. Para remaja suka dengan tantangan,
yang “ berbahaya “ menurut orang tua.
Saya
berada pada titik tengah, bukan merasa paling ngerti dan paling memahami. Tapi
saya berusaha duduk dalam pandangan orang lain yang bukan remaja maupun orang
tua. Tapi lebih melihat secara obyektif. Memberi masukan pada orang tua bahwa
apa yang dilakukan anak-anaknya masih di dalam ranah kewajaran dan akan ikut
memberi masukan ke para remaja jaman now ini, apa yang dimau orang tuanya dan
yang membuat mereka kuatir. Tak lupa saya juga harus bisa menjalani peran
sebagai sahabat para remaja ini, saat mereka butuh teman ngobrol, atau sekedar
mendengar keluh kesahnya. Saya juga harus siap menjadi pembela mereka nomer
satu atauberada pada barisan pertama tatkala mereka membutuhkan saya sebagai
tameng.
Menjalankan
peran ini, seakan main roller coster. Naik turun, menegangkan kadang juga
mengasyikkan. Mengenali dua dunia sekaligus, dunia remaja dan orang tua dan
berusaha memadukan, memaniskan sehingga menjadi perjalanan kehidupan yang penuh
warna.
Rasa
bahagia yang tak terhingga, masih bisa mendampingi kalian semua
remaja-remajaku. Semoga kelak kau menjadi remaja yang hebat. Dan mohon maaf
para orang tua, saya masih harus banyak belajar untuk bisa mendampingi putra
putri hebat kalian...dari merekalah kita dapat sedikit bekal menuju syurganya
Allah, Aamiin..
Diikutkan
dalam May’s Challenge. “ Gratitude Journal Rumbel Literasi Media Ibu
Profesional Semarang”.
#maychallenge
#rumbelliterasimedia
#ibuprofesionalsemarang
#ibumenulis
#berkaryadanberdaya
@ibuprofesionalsemarang
Mbak ami...
BalasHapusAku ngakak ngebayangin mbak ami selfie sama mereka, 👍
hehe..aku juga kalau liat kembali, malunya minta ampun, kata muridku, ini baru guruku..hehe
BalasHapus