Selasa, 04 September 2018

BEGITU BERAT MENCINTAIMU


BEGITU BERAT MENCINTAIMU
By amieopee

Cerbung...

Tak ada salah dengan cinta. Karena cinta adalah perasaan. Datang tak dijemput,pulang tak diantar. Awalnya aku menganggap bahwa cintaku ini adalah cinta monyet. Karena rasa ini tumbuh saat aku berusia 16 tahun. Ketemu lalu bertemu pandang dan mendapati dia tersenyum saja sudah membuat bahagia luar biasa. Itu dulu...saat hati sedang berbunga-bunga. Serasa dunia milik berdua. Segalanya kelihatan begitu menyenangkan. Tapi tidak saat ini..
3 tahun.
Sudah 3 tahun hubunganku denganmu berjalan. Banyak lika-liku yang kita lalui bersama. Bukan kamu..aku tepatnya. Aku merasa setiap ada masalah diantara kita, aku orang tersibuk untuk menyelesaikannya. Mencari akar masalah dan berusaha dengan keras solusinya. Sedang kamu...hanya diam seribu tindakan. Tidak memandang masalah itu dari aku atau kamu. Mengingat itu perih rasanya. Kamu tak peduli.
“ Dev, aku minta maaf.”
“ Buat apa? Setelah aku maafkan kamu juga akan mengulanginya. “

Rasanya darah di tubuhku mendidih. Ingin kulempar tas yang ada di depanku ini ke wajahmu. Tapi ku tak mampu. Apa yang kamu lakukan padaku barusan telah melucuti maluku di hadapan teman-temanku.
“ kamu wanita pelac**r! Teriakmu
“ Apa kamu bilang?”
“ Ya kamu! Kumpul dengan banyak laki-laki lalu ketawa ketiwi. Padahal dari tadi aku menelponmu, sms kamu. Tapi tak sapupun yang kamu jawab. Ternyata, kamu disini malah..
“ Stop! Kamu pergi dari sini! Kamu tak tanya apa yang sedang kami lakukan disini, tiba-tiba saja kamu  teriaki aku pe...” belum mulut ini meneruskan kata-kata yang menjijikan itu, air mataku tumpah tak tertahan.
Lalu temanku Han mencoba untuk menahanku.
“ Sudah Dev, jangan emosi.”
“ Kamu..jangan ikut campur urusan kami.” Ray mengepalkan tanganya ke arah Han.
“ Sudah! Pergi kamu dari sini dan kita PUTUS!” lalu ku tinggalkan kamu dan semua orang yang ada di taman kampus itu.
Aku berlari dan terus berlari menjauh. Tak peduli semua mata yang ada di koridor kampus memandangiku. Yang kupikirkan saat ini aku tak ingin melihatmu dan ingin menjauh darimu. Sampai di kamar kos, kujatuhkan badanku di atas tempat tidur. Air mataku semakin deras. Dadaku begitu sakit mengingat kata-katamu tadi. Tuduhanmu tak mendasar. Kamu jahat! Begitu hinakah diriku dimatamu?
Tiba-tiba pintu kamarku ada yang mengetuk.
“ Dev...ada tamu di depan.”
Suara tantri teman kosku memanggilku. Lalu kubuka pintu kamarku, ku usap airmata di pipiku.
“ Ya.., sapa tan?
“ Kamu nangis? Kenapa? “ tanya tantri keheranan.
“ Ga pa pa, siapa?”
“ Ray, di depan.”
“ Bilang aku nggak mau menemuinya..aku..”
“ Temui..selesaikan. kamu pasti bisa.”
“Tapi tan..dia sudah keterlaluan padaku. Dia..”
“ karena itu, temui dia..kamu harus bisa mengambil keputusan. Ini saatnya..aku mengerti kamu Dev..”
Lalu akupun menguatkan hatiku untuk menemuinya.
Setelah berkali-kali apa yang Ray perbuat padaku, rasanya sangat berat untuk bertahan. Kamu selalu berbuat semaumu. Kami membatasi segala ruang gerakku, apa yang aku lakukan selalu kamu harus tahu, dan kamu selalu menilai dan memilih teman-teman yang boleh dan tidak berkumpul padaku. Kamu mendekteku..selalu...dan aku selalu saja menurutimu. Semakin hari aku semakin tersisa bersamamu. Akankah aku masih bertahan denganmu?
( besambung ya gaes...)

#komunitasonedayonepost
#ODOP_6


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HIJRAH

Membaca buku ini, KHODIJAH belum juga kelar-kelar. Atau semakin menuju ke tahap penyelesaian, tergambar bagaimana kehidupan Khodijah ...