BEGITU BERAT
MENCINTAIMU
By amieopee
Cerbung...
Tak ada salah dengan cinta.
Karena cinta adalah perasaan. Datang tak dijemput,pulang tak diantar. Awalnya
aku menganggap bahwa cintaku ini adalah cinta monyet. Karena rasa ini tumbuh
saat aku berusia 16 tahun. Ketemu lalu bertemu pandang dan mendapati dia
tersenyum saja sudah membuat bahagia luar biasa. Itu dulu...saat hati sedang
berbunga-bunga. Serasa dunia milik berdua. Segalanya kelihatan begitu
menyenangkan. Tapi tidak saat ini..
3 tahun.
Sudah 3 tahun hubunganku denganmu
berjalan. Banyak lika-liku yang kita lalui bersama. Bukan kamu..aku tepatnya.
Aku merasa setiap ada masalah diantara kita, aku orang tersibuk untuk
menyelesaikannya. Mencari akar masalah dan berusaha dengan keras solusinya.
Sedang kamu...hanya diam seribu tindakan. Tidak memandang masalah itu dari aku
atau kamu. Mengingat itu perih rasanya. Kamu tak peduli.
“ Dev, aku minta maaf.”
“ Buat apa? Setelah aku maafkan
kamu juga akan mengulanginya. “
Rasanya darah di tubuhku
mendidih. Ingin kulempar tas yang ada di depanku ini ke wajahmu. Tapi ku tak
mampu. Apa yang kamu lakukan padaku barusan telah melucuti maluku di hadapan
teman-temanku.
“ kamu wanita pelac**r! Teriakmu
“ Apa kamu bilang?”
“ Ya kamu! Kumpul dengan banyak
laki-laki lalu ketawa ketiwi. Padahal dari tadi aku menelponmu, sms kamu. Tapi tak
sapupun yang kamu jawab. Ternyata, kamu disini malah..
“ Stop! Kamu pergi dari sini! Kamu
tak tanya apa yang sedang kami lakukan disini, tiba-tiba saja kamu teriaki aku pe...” belum mulut ini meneruskan
kata-kata yang menjijikan itu, air mataku tumpah tak tertahan.
Lalu temanku Han mencoba untuk
menahanku.
“ Sudah Dev, jangan emosi.”
“ Kamu..jangan ikut campur urusan
kami.” Ray mengepalkan tanganya ke arah Han.
“ Sudah! Pergi kamu dari sini dan
kita PUTUS!” lalu ku tinggalkan kamu dan semua orang yang ada di taman kampus
itu.
Aku berlari dan terus berlari
menjauh. Tak peduli semua mata yang ada di koridor kampus memandangiku. Yang kupikirkan
saat ini aku tak ingin melihatmu dan ingin menjauh darimu. Sampai di kamar kos,
kujatuhkan badanku di atas tempat tidur. Air mataku semakin deras. Dadaku begitu
sakit mengingat kata-katamu tadi. Tuduhanmu tak mendasar. Kamu jahat! Begitu hinakah
diriku dimatamu?
Tiba-tiba pintu kamarku ada yang
mengetuk.
“ Dev...ada tamu di depan.”
Suara tantri teman kosku
memanggilku. Lalu kubuka pintu kamarku, ku usap airmata di pipiku.
“ Ya.., sapa tan?
“ Kamu nangis? Kenapa? “ tanya
tantri keheranan.
“ Ga pa pa, siapa?”
“ Ray, di depan.”
“ Bilang aku nggak mau
menemuinya..aku..”
“ Temui..selesaikan. kamu pasti
bisa.”
“Tapi tan..dia sudah keterlaluan
padaku. Dia..”
“ karena itu, temui dia..kamu
harus bisa mengambil keputusan. Ini saatnya..aku mengerti kamu Dev..”
Lalu akupun menguatkan hatiku untuk
menemuinya.
Setelah berkali-kali apa yang Ray
perbuat padaku, rasanya sangat berat untuk bertahan. Kamu selalu berbuat
semaumu. Kami membatasi segala ruang gerakku, apa yang aku lakukan selalu kamu
harus tahu, dan kamu selalu menilai dan memilih teman-teman yang boleh dan
tidak berkumpul padaku. Kamu mendekteku..selalu...dan aku selalu saja
menurutimu. Semakin hari aku semakin tersisa bersamamu. Akankah aku masih
bertahan denganmu?
( besambung ya gaes...)
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar