TETANGGA
YANG TAK DIINGINKAN
By
amieopee
Rasanya
badan ini remuk redam. Tidurpun tak nyenyak...terlentang susah..hadap
kanan,hadap kiri..berasa latihan PASIBRAKA..ups..kayak pernah aja! Duh kenapa
yak.. boyongan pindahan rumah dah seminggu ku jalani ini tak kunjung selesai.
Berkarung-karung pakaian, mainan anak,buku-buku dan barang-barang lainya,
aduhai...nikmatnya. bolak-balik dari rumah kontrakan ke rumah yang baru, di
sela-sela kesibukanku dan suamiku, kujalani dengan begitu antusias. Andaikan punya
robot yang bisa membantu menyelesaikan tugas ini. Selesai dalam angkut-angkut
barang, belum menata dirumah kami yang kecil mungil indah dan
nyaman..aih...rumah idaman,buat kami. Karena bisa memilikinya butuh perjuangan
yang luar biasa. Setelah 8 tahun kami impikan..akhirnya terwujud.
Alhamdulillah...
Melihat
pemandangan diruang tamu, rasanya ingin segera mengeksekusi dan menata ke pos
masing-masing. Tapi apa daya badan ini susah untuk di ajak kompromi, mata juga
hanya 5 watt. Kuatkanlah ya Allah...manusia boleh berencana, tapi Allah yang
menentukan. Berlanjutlah tidurku. Tak terasa hari dah menjelang maghrib, pulas
juga tidurku. Ku cari-cari dua sosok makhluk kesayanganku tapi tak jua ku
temukan. Akhirnya sampailah aku di teras rumah. Motor di depan rumah juga tidak
ada, pasti abi dan hisyam pergi.kemana ya? Kenapa nggak pamitan? Masih dalam
kebingungan...aku merasa ada yang sedang memperhatikanku. Dan...ku tenggok ke
kanan rumah, ternyata benar disana ada seorang wanita, kira-kira masih seumuran
denganku. Memandangiku teduh...lalu aku tersenyum padanya..tapi dia hanya diam
dan pergi begitu saja meninggalkanku. Iih...sombongnya pikirku, Diajak senyum
bukanya membalas senyuman malah masuk rumah. Ya sudahlah..
Genap
seminggu tertatalah rumah kami. Masih ada yang kurang sreg di hati, tapi bisa
nanti saja kubenahi sambil jalan. Kupandangi tiap sudut ruangan untuk
memastikan saja apa sudah pas letaknya atau belum te tet...selesai juga. Saatmya memikirkan bikin
hidangan, buat menjamu tamu yang datang menjenguk. Hal ini merupakan tradisi di
kota kelahiranku. Apabila ada yang pindah rumah, para tetangga akan
mengantarkan ke rumah yang baru. Dan mereka melakukan doa bersama dan pemilik
rumah memberikan hidangan ala kadarnya untuk menjamu para tamu sebagai bentuk
rasa terima kasih dan bersyukur pada Allah yang Maha pencipta.
“ Mau masak apa ya bie
buat besok hari minggu?’
“ emang mimi bisa
masak?”
“ Emang selama ini...”
Belum mulut ini
tertutup. Anak semata wayang kami menyeletuk,,,
“ Mie goreng ma telor
ceplok mi!”
Si abi malah ngakak tak
berirama. Fals..
Tertawa aja fals
apalagi nyanyi, dalam hatiku menggerutu.
“ mie goreng mimi enak
kok bie, apalagi pakai telor, sedap” promo anaku
Aku Cuma senyum pahit. Itu
bukan karena anakku, tapi karena tawa ejekan suamiku. Anaku aja tahu masakanku
enak, itu baru mie goreng..coba aku masak yang lain...chef hotelpun akan lewat.
Aku memang jarang masak di rumah, bukan tidak bisa masak, tapi lebih karena
tidak ada waktu. Itu aja kok...
Hari minggu tlah tiba...
Perhelatanpun di mulai.
Para tamu silih berganti. Si kakak paling repot dalam melayani tamu. Menjelaskan
bahwa sajian yang ada itu, semua masakan miminya. Akhirnya berasa ibu yang
sholehah...hehe..
Setelah tamu-tamu pada
pulang, aku mengirimkan makanan ke tetangga tetangga, yang paling utama adalah
tetangga yang dekat rumah. Termasuk wanita misterius kemaren. Sudah seminggu
ini aku tak melihatnya, maklum terlalu sibuk bebenah rumah baru. Ini saatnya
aku berkenalan dengan tetangga. Tak kenal maka tak sayang.
Tetiba di rumah
sebelah..
Ku ketuk pintu berkali
kali tak kunjung terbuka. Kuberi salampun tak ada sahutan. Apa pergi
ya...bathinku
“ Maaf ibu mau ada
keperluan apa?” kata ibu-ibu mengangetkanku yang pas melewati depan rumah.
“ oh..ini bu, mau
nganter makanan ke penghuni rumah ini. Maaf, apa orangnya ada di rumah?”
“ lo bukannya rumah itu
tak berpenghuni sudah 1 tahun ini ya..?”
“ Maksudnya?” tanyaku
kebingungan
“ Rumah itu rumah
kosong bu, tak berpenghuni.”
“ O...”
“ Ya sudah mari bu,
saya permisi dulu.” Kata ibu tadi sambil berlalu di hadapanku.
Tiba-tiba saja tangan
ini kemetaran. Makanan yang aku pegangpun hampir saja jatuh. Kalau saja suamiku
tidak menghampiriku, mungkin aku masih berdiri mematung disitu.
“ Mimi , ayo pulang.
Istifar...tidak apa-apa, mungkin pengen kenalan sama mimi.” Kata suamiku sambil
mengandeng tanganku berlalu dari situ.
Idih amit-amit kenalan
ma wanita misterius itu. Lalu siapa ya wanita itu.
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar