PERNIKAHAN DINI
By amieopee
Air matanya terus
mengalir. Semua kata-kata ayahnya terus tergiang ditelinga. Semua
penyesalan-penyesalan yang dia buat seakan menari di depan matanya. Dia merasa
menjadi orang yang paling hina di dunia. Lalu dia duduk di pojok tempat
tidurnya. Memporak-porandakan isi kamar. Semua barang dia lempar, bantal,
guling, buku-buku sampai selimutpun tak luput dari jarahannya. Dia seperti
kerasukan. Mencopot hijabnya dan menangis sejadi-jadinya.
Dini baru menyadari
kesalahannya. Dia baru percaya apa yang selalu ayahnya pesankan setiap kali dia
duduk santai bersamanya.
“ Din, Kamu
harus bisa menjaga diri.”
“ Ya yah.”
Jawab Dini singkat.
“ Namanya
perempuan dan laki-laki yang bukan muhrim tetap harus jaga jarak. Kamu dan Anton kelewat dekat. Berteman itu biasa
saja, jaga Hijabmu. Jaga kehormatanmu. Buat
apa kamu jadi perempuan yang pintar dan berprestasi, tapi bergaulpun kamu tak pandai.”
“ Iya Ayah, Dini sama Anton tahu.
Bahwa Agama melarang kita untuk pacaran. Makanya kami tidak pacaran. Kami
bersama itu karena masih mengerjakan proyek kampus yah.
“ Tapi tak harus saling bonceng kan?
Apa kata orang melihat perempuan berhijab berboncengan denga laki-laki yang
bukan muhrimnya.”
“ Itu karena..”
Belum selesai Dini menjelaskan pada ayahnya,
ayahnya sudah pergi meninggalkannya yang masih duduk dengan mulut yang terbuka.
Ayah...
Semua
sudah terlambat, pikir Dini. Walaupun Anton sudah memberikan jawaban dia akan
bertanggungjawab atas apa yang mereka perbuat. Tadi pagi Dini bertemu dengan
Anton di kantin kampus. Memperlihatkan hasil tes dokter. Bahwa dia positif
hamil. Dan itu adalah hasil perbuatan mereka. Yang lepas kontrol keimananya.
Yang lupa akan DOSA. Dan ini adalah salahnya, salah mereka Dini dan Anton.
Dinipun menangis sampai air matanya seakan tak pernah habis mengalir.
#tantanganODOP2
#onedayonepost#odopbatch6
#fiksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar