Minggu, 30 September 2018

WASTRO


WASTRO
By amieopee

Lelaki berperawakan tinggi tapi tak gemuk, kulit sawo matang khas orang jawa. Rambutnya agak berombak tapi tidak keriting-keriting banget. Tampan nggak, jelekpun nggak. Sedang-sedang saja. Menurut istrinya,  untuk memandangi wajah suaminya saja tak pernah lebih dari 5 menit. Takut sadar katanya.
Masih keterangan si istri, dia menikah dengan Wastro suaminya itu berasa bangun darimimpi. Tiba-tiba setelah Ijab qobul selesai dia bingung mengapa ada di samping Wastro. Berpacaranpun tidak katanya. Tapi nasi sudah menjadi bubur, kata orang tuanya cinta itu bisa datang berjalannya waktu. Seperti pribahasan Jawa yang mengatakan “ witing tresno jalaran soko kulino” ( cinta ada karena terbiasa ) kurang lebih seperti itu.
Wastro yang tidak pernah bisa menjalani pekerjaan yang mempunyai jam kerja pada umumnya. Karena kebiasaan jam tidur yang tidak seperti orang pada umumnya, membuat dia tidak betah pada satu perusahaan atau ikut bekerja di tempat orang. Dia orang yang tidak pernah tidur malam. Sampai pernah si istri membelikan obat tidur tapi tetap saja tidak berhasil. Runitinas Wastro yang amburadol dari dulunya, membuat istrinya sering marah-marah. Dia biasa tidur selepas dia sholat Subuh. Tiap pagi istri Wastro harus sibuk sendiri mengurusi tugas pagi di rumah  dan anak semata wayangnya. sebelum dia pergi ke kantor .   Hal ini pula yang membuat Wastro memutuskan untuk membuka usaha sendiri, yang bisa membuat dia bebas menentukan jam kerjanya.
Tuhan Maha Adil, walaupun Wastro mempunyai kebiasaan buruk seperti itu, dia masih punya tanggungjawab terhadap keluarganya. Walau dia tahu istrinya wanita karir yang mempunyai gaji tetap yang tidak tergantung padanya, untuk urusan rumah tangga dan biaya sekolah anaknya dia yang menghandel. Dia juga seorang suami yang Sholeh. Dan beruntung lagi, si Istri nrima ing pandum. Andai saja, Wastro bisa merubah kebiasaan..Tro..Wastro..
 
#onedayonepost
#odop_6

5 komentar:

  1. Setiap individu itu unik. Keren mbak fiksinya. Tapi kok cekak aos. Padahal pengen tahu kelanjutannya

    BalasHapus
  2. Keren Mba Ami, aku menunggu kisah dari murid2mu 😊

    BalasHapus

HIJRAH

Membaca buku ini, KHODIJAH belum juga kelar-kelar. Atau semakin menuju ke tahap penyelesaian, tergambar bagaimana kehidupan Khodijah ...