Minggu, 14 Oktober 2018

HIJRAH


HIJRAH
By amieopee

Cantik, pendidikannya tinggi, lulusan terbaik di Universitasnya. Setelah lulus kamu langsung diterima menjadi PNS di kotanya. Lengkap sudah, kebahagiaanya juga menjadi kebahagian orang tuanya. Hari-harinya penuh kebahagian. Orang yang melihatpun ikut senang melihatnya. Namanya Kasandra, tapi orang sekitarnya biasanya memanggilnya Sandra.
“ San, mama mau bicara sebentar sama kamu bisa?”
“ Bisalah ma, kok ngomongnya gitu?” jawab Sandra sambil duduk manja di dekat mamanya.
“ Begini San, kamu kan sekarang sudah bekerja. Apa yang kamu cita-citakan, satu per satu terwujud. Sebelumnya mama minta maaf mau menanyakan sesuatu.”
“ Apa ma? Jangan bilang soal jodoh ya?” Sandra langsung memperbaiki letak duduknya sedikit menjauh dari mamanya.
“ Nunggu apa lagi? Mama tidak akan lagi menjodohkan kamu dengan siapapun. Kenalkan sama mama dan papa kalau kamu memang sudah mempunyai calon sendiri.”
“ Ma, Sandra sudah pernah bilang kan, belum ada ma. Nanti juga kalau sudah ada pasti Sandra kenalin kok.”
Lalu Sandra meninggalkan mamanya masuk kamar. Mamanya hanya bisa menarik nafas panjang. Selalu saja berakhir seperti ini jika Sandra diajak bicara mengenai ini.
            Di kamar, Sandra memandangi wajahnya di depan cermin. Di depan cermin tertumpuk banyak pertanyaan. Mengapa ya aku belum menemukan jodohku? Wajahku tidak jelek, akujuga berpendidikan dan PNS, kurang apa aku? Kenapa aku belum mendapatkan jodoh? Bukan tidak adayang mendekati, tapi ini adalah untuk kehidupanku. Bukan sehari dua hari ! aku tidak asal terima kan? Gumam Sandra dalam hati. Sampai pada akhirnya dia ingat kata-kata Amy dulu.
“ Kamu terlalu sombong San!”
“ Maksudmu?”
“ Kamu memang cantik, pandai dan berhasil dalam segala hal San, tapi kamu lupa satu hal.”
“ Apa?”
“ Allah ! kamu melupakannya. Maaf San, bukan aku terlaluikut campur urusan kamu. Tapi ini karena rasa sayang aku sama kamu. Aku  pingin kita sama-sama ke surga.”
Tiba-tiba airmata Sandra mengalir. Mungkin semua keberhasilan sudah digenggamannya. Tapi sampai detik ini, dia belum berhijab. Hatinya belum sadar akan kewajibannya sebagai muslimah. Bahwa bentuk ketaatanya salah satunya adalah berhijab. Hal ini membuat dia jauh dari sahabatnya, Amy. Padahal Amy tetap sabar menuntunnya ke jalan yang benar, tapiSandra risih dan mulai menjauhi sahabatnya itu. Tapi hari ini, hatinya tiba-tiba bergetar, dan menuntunya mengambil kotak dari Amy dulu pas dia wisuda dulu. Lalu Sandra memakai Hijab panjang itu. Sandra memandangi wajahnyadi depan cermin, dan dia berjanji akan memakainya mulai hari ini dan seterusnya. Bukan karena Amy atau siapapun tapi karena kemantapan hatinya sendiri. Bismillah...
#onedayonepost
#Odop_6


1 komentar:

  1. Keren mbak suka sama ceritanya, memang kita sering tanpa sadar sombong hingga lalai ya.

    BalasHapus

HIJRAH

Membaca buku ini, KHODIJAH belum juga kelar-kelar. Atau semakin menuju ke tahap penyelesaian, tergambar bagaimana kehidupan Khodijah ...