HIJRAH
By amieopee
Cantik, pendidikannya tinggi,
lulusan terbaik di Universitasnya. Setelah lulus kamu langsung diterima menjadi
PNS di kotanya. Lengkap sudah, kebahagiaanya juga menjadi kebahagian orang
tuanya. Hari-harinya penuh kebahagian. Orang yang melihatpun ikut senang
melihatnya. Namanya Kasandra, tapi orang sekitarnya biasanya memanggilnya
Sandra.
“ San, mama mau bicara sebentar sama
kamu bisa?”
“ Bisalah ma, kok ngomongnya gitu?”
jawab Sandra sambil duduk manja di dekat mamanya.
“ Begini San, kamu kan sekarang sudah
bekerja. Apa yang kamu cita-citakan, satu per satu terwujud. Sebelumnya mama
minta maaf mau menanyakan sesuatu.”
“ Apa ma? Jangan bilang soal jodoh
ya?” Sandra langsung memperbaiki letak duduknya sedikit menjauh dari mamanya.
“ Nunggu apa lagi? Mama tidak akan
lagi menjodohkan kamu dengan siapapun. Kenalkan sama mama dan papa kalau kamu
memang sudah mempunyai calon sendiri.”
“ Ma, Sandra sudah pernah bilang kan,
belum ada ma. Nanti juga kalau sudah ada pasti Sandra kenalin kok.”
Lalu Sandra meninggalkan mamanya
masuk kamar. Mamanya hanya bisa menarik nafas panjang. Selalu saja berakhir
seperti ini jika Sandra diajak bicara mengenai ini.
Di
kamar, Sandra memandangi wajahnya di depan cermin. Di depan cermin tertumpuk
banyak pertanyaan. Mengapa ya aku belum menemukan jodohku? Wajahku tidak jelek,
akujuga berpendidikan dan PNS, kurang apa aku? Kenapa aku belum mendapatkan
jodoh? Bukan tidak adayang mendekati, tapi ini adalah untuk kehidupanku. Bukan sehari
dua hari ! aku tidak asal terima kan? Gumam Sandra dalam hati. Sampai pada
akhirnya dia ingat kata-kata Amy dulu.
“ Kamu terlalu sombong San!”
“ Maksudmu?”
“ Kamu memang cantik, pandai dan
berhasil dalam segala hal San, tapi kamu lupa satu hal.”
“ Apa?”
“ Allah ! kamu melupakannya. Maaf San,
bukan aku terlaluikut campur urusan kamu. Tapi ini karena rasa sayang aku sama
kamu. Aku pingin kita sama-sama ke
surga.”
Tiba-tiba airmata Sandra
mengalir. Mungkin semua keberhasilan sudah digenggamannya. Tapi sampai detik
ini, dia belum berhijab. Hatinya belum sadar akan kewajibannya sebagai
muslimah. Bahwa bentuk ketaatanya salah satunya adalah berhijab. Hal ini
membuat dia jauh dari sahabatnya, Amy. Padahal Amy tetap sabar menuntunnya ke
jalan yang benar, tapiSandra risih dan mulai menjauhi sahabatnya itu. Tapi hari
ini, hatinya tiba-tiba bergetar, dan menuntunya mengambil kotak dari Amy dulu
pas dia wisuda dulu. Lalu Sandra memakai Hijab panjang itu. Sandra memandangi
wajahnyadi depan cermin, dan dia berjanji akan memakainya mulai hari ini dan
seterusnya. Bukan karena Amy atau siapapun tapi karena kemantapan hatinya
sendiri. Bismillah...
#onedayonepost
#Odop_6
Keren mbak suka sama ceritanya, memang kita sering tanpa sadar sombong hingga lalai ya.
BalasHapus