IBUKU
IDOLAKU
Oleh
Amieoppe
Entahlah,
sampai beliau tiadapun aku masih sangat mengaguminya. Bukan karena beliau
ibuku. Tapi segala ucapan dan tindakan sangat berpengaruh pada hidupku. Beliau
tidak pernah mengajari secara langsung, tapi melalui tauladannya aku jatuh
cinta. Ibu, bukan orang yang sempurna, tapi beliau laksana peri baik buatku.
Ibuku
adalah ibu yang bekerja diranah publik. Tapi ibuku juga mengurusi urusan rumah
tangga. Beliau walaupun bekerja, masih bisa mengurusi ketujuh anaknya dan
urusan domestik lainnya. Tentu capeknya luar biasa. Setiap pagi, beliau dibantu
bapak mempersiapkan keperluan kami, anak-anaknya. Ibu menyiapkan makanan,
sedangkan bapak membantu pekerjaan lain seperti mengecek jadwal pelajaran yang
harus kami bawa sampai pada kaos kaki yang akan kami pakai. Anak tujuh tanpa
asisten rumah tangga.
Aku
salut melihat kegigihan ibuku. Beliau tidak pernah mengeluh ataupun terbebani.
Dimata anak-anaknya, ibu selalu gembira tak memperlihatkan keluh kesahnya.
Beliau pandai menyimpan rasa. Aku pernah bertanya padanya. Saat itu aku duduk
di bangku kelas 4 Sekolah Dasar.
“
Bu, ibu pernah menangis?”
“
Kenapa adik tanya itu?” jawab ibu sambil tersenyum.
“
Heran saja, kayaknya ibu nggak pernah nangis.”
“
Adik sini..”
Lalu
aku duduk dipangkuannya. Dan ibu meletakkan tumpukan baju yang baru beliau
setrika malam itu.
“
Pastilah ibu pernah menangis. Tapi apakah harus diperlihatkan orang lain? Nggak
kan?”
“
Berarti ibu pernah nangis ya?”
Ibuku
mengangguk. Akupun tersenyum dan merasa tenang saat beliau memelukku. Dan ibu
berbisik padaku, “ Karena menangis tidak menyelesaikan masalah, tapi dengan
menangis bisa melegakan perasaan.” Kata-kata itu masih tergiang sampai sekarang
ditelingaku. Beliau bertutur, wanita harus kuat. Sebagai istri kita harus bisa
membantu suami dan menjadi penguat keluarga. Ibu adalah salah satu inspirasi
hidupku.
#wanita&pena
#10dayschallenge
#RumbelLM
#odop_6
#onedayonepost
Tidak ada komentar:
Posting Komentar