Rabu, 14 November 2018

KUATKANKU




KAMU SUAMIKU
By amieopee



 “ Bi, bangun! Kugoyangkan tubuhmu, agar kau terbangun dari tidurmu.
“ Eem..”
“ Bi!”
“ Apa sih?”
Tapi tetap saja kau tak bangun. Hanya membalikkan tubuhmu dan kembali tidur.
Pagi ini sama dengan pagi-pagi sebelumnya. Setelah 2 tahun usia pernikahan kami, baru kutahu kebiasaanmu ini. Tak bisa tidur malam dan kamu biasa tidur setelah Subuh. Awalnya tidak menjadi persoalan di keluargaku. Tapi semenjak kelahiran anak kami, kerepotanku otomatis bertambah. Tapi suamiku selalu nyenyak tidurnya. Tak pernah peduli dengan kerepotanku. Mengurusi anak, menyiapkan sarapan dan persiapan ke kantor. Tak lupa harus mampir ke penitipan anak.
Hari ini aku kerepotan luar biasa. Aku harus dinas keluar kota. Ada tugas dari kantor. Tak mungkin aku sempat menitipkan anak kami di penitipan. Tapi suamiku dari tadi tak bisa kumintai pertolongan. Aku lelah. Karena panik dan emosi yang sudah menumpuk, ku ambil air segayung dan ku guyurkan di tubuhnya.
“ Apaan ini? Kamu terkaget dan terbangun.
“ Rasanya cukup hati ini menahan semuanya. Aku hanya minta tolong kamu bangun.”
“ Kurang ajar kamu! Sejak kapan kamu berani bersikap seperti ini?” matamu memerah seakan siap menerkamku.
“ Aku harus berangkat kerja. Aku harus minta tolong siapa lagi?” kataku sambil terisak menangis.
“ Aku juga pulang kerja. Capek dan butuh istirahat!”
“ Cuma saat ini, Aku harus berangkat lebih awal karena mau ke Semarang. Kereta jam 6 pagi.”
“ Tidak usah berangkat kerja, ijin telepon sana ke atasanmu. Gampang kan?
BRAKKK
Kamu membanting pintu kamar. Dan aku berdiri di depan pintu. Dio menangis, terbangun dari tidurnya. Akupun berlari menuju kamar Dio dan mengendongnya. Kupandangi wajah anakku. Dia yang membuatku bertahan sampai detik ini. Ku ambil gendongan, kubawa Dio ke rumah tetangga sebelah. Selama ini Bude Hani tetanggaku yang bisa kumintai pertolongan. Beliau ibu rumah tangga yang anaknya sudah besar, jadi tidak begitu repot. Tak kupikirkan lagi tentang suamiku. Aku mengetuk pintu rumah Bude Hani, lalu pintu itupun terbuka.
" Dio.." sapa Bude hani.
" Bude, akuuu"
" Sudah, sini Dio biar sama aku. Kamu berangkat."
" Makasih Bude."
Tak perlu aku menjelaskan padanya, Bude Hani sudah memahami. Kuatkan aku ya Allah. Lalu aku pergi meninggalkan Dio dan menuju stasiun.

#onedayonepost
#tantangandomesticdrama
#fiksi
#Odop_6


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HIJRAH

Membaca buku ini, KHODIJAH belum juga kelar-kelar. Atau semakin menuju ke tahap penyelesaian, tergambar bagaimana kehidupan Khodijah ...