CATATAN
SEORANG GURU BK
(
Abel )
By
Amieopee
“
Sudah berapa hari Abel tidak masuk?”
“
Tiga hari bu, tapi kemarin masuk.” Jawab Siska teman sebangkunya.
Setelah
keluar dari kelas itu, kubuka buku siswa asuh. Kulihat deretan nama dibukuitu.
Yups ketemu. Abelia Dinda. Anak yang bagus. Kulihat baris berikutnya, nama Ayah
Herlambang, nama ibu Dinda Ayu. Alamat yang tertera disitu, Perum. Pantaisari 8
No. 5. Wah kalau ini deket banget dengan sekolah. Pulang sekolah aku akan
mampir kerumahnya.
Kubuka
lagi buku siswa asuh, sekilas kubaca isi didalamnya. Abelia Dinda, tidak ada
catatan masalah yang berarti. Cuma muncul dua bulan terakhir ini, yaitu siswa
sering terlambat dan sering tidak masuk tanpa keterangan. Kulihat kolom
pekerjaan orang tua, Ayahnya bekerja di kantor pemerintahan seorang pejabat
daerah. Dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Pasti jam pulang sekolah ada
dirumah
Maka
siang yang panas ini, aku menuju ke rumah Abel. Kuliat rumah ini cukup besar,
dengan pagar besi warna hitam menambah kokohnya bangunan. Tapi sepi seperti tak
berpenghuni. Ku ketuk pintu rumahnya, tak ada sahutan. Kuulangi dan memberi
salam, tapi tak ada balasan dari penghuni rumah. Lalu aku mencoba keluar pagar,
mencari seseorang yang bisa aku mencari informasi. Kulihat ada seorang ibu-ibu
sebaro baya yang berjalan menghampiriku dengan terkopoh-kopoh.
“
Maaf bu, saya dari warung.” Perempuan itu sambil membukakan pintu.
“
Mari ibu masuk.”
“
Iya bu terima kasih.”
Akupun
duduk di ruang tamu. Ku lihat perempuan itu masuk kedalam rumah, dan kembali
menemuiku dengan membawakanku secangkir teh dan meletakkan di meja.
“
Maaf, tadi belum sempat menanyakan, ibu mau ketemu si eneng? Eh maksudnya neng
Abel?”
“
Ya bu. Saya Shakinah. Guru Abel. Abelnya dirumah?”
“
Neng Abel masih tidur bu. Sudah 4 hari ini sakit. Udah bibi bawake dokter tapi
obatnya tidak mau diminum.”
“
Bapak atau ibunya Abel ada?”
“
Bapak jam segini belum pulang bu, kalau ibu jarang dirumah. Neng Abel sakit
aja, belum tahu. Saya telpon nggak pernah ditrima. “
“
Emang keluar kota?”
“
Tidak si bu, tapi pulang malam-malam. Jadi saya nggak pernah ketemu.”
“
Oh. Boleh saya menengok Abel?”
“
Mari bu, saya antar ke kamarnya.”
Lalu
akupun mengikuti langkah bibi sampai ke lantai dua. Dibukanya pintu kamar itu. Kulihat
kamar Abel yang begitu tertata rapi. Dan diatas ada rak yang berisi deretan
buku-buku. Ternyata Abel suka membaca. Kulihat sekilas judul-judul buku disitu
bukan buku pelajaran. Banyak judul novel-novel ternama. Selera bacanya oke
juga.
Kulihat
tubuh mungil itu tertidur lunglai. Kudekati dan kubelai lembut. Keningnya panas.
Tiba-tiba tubuh mungil mengeliat dan terbangun. Dan Abelpun kaget melihat
kehadiranku.
“
Ibu?.” Kamu berusah bangun.
“
Udah tiduran aja, maaf ibu menganggu.”
“
Merepotkan ya bu, maaf kamar Abel berantakan.”
“
Kamar begini rapi dan bersih dibilang berantakan, apa khabar dengan kamar ibu?”
Abel
tersenyum. Manis banget. Baru kulihat senyuman itu. Ada kegetaran yang
tersimpan disana. Abel.
“
Obatnya diminum. Biar baikan sayang.”
Kamu
malah meneteskan airmata. Lalu kuraih badan mungil itu. Berusaha memberikan
kehangatan walau sedikit. Abel pun terisak dalam tangisnya. Semakin erat dia
memelukku. Oh..semenderita itulah dirimu.
(
bersambung lagi ya gaes..)
#temabebas
#kelasfiksi
#onedayonepost
#Odop_6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar