CATATAN SEORANG GURU BK
( AWAL KARIERKU )
By amieopee
Suasana
pagi ini tidak begitu cerah, tapi juga tidak hujan. Redup dan berangin. Seperti biasa aku berangkat paling
awal mengelilingi ruangan demi ruangan. Sambil ku hirup udara pinggir pantai
yang segar. Sekolah dimana aku bekerja memang berada di pinggir pantai di kota
Batik. Letaknya jauh dari keraimaian lalu lalang kendaraan. Jadi dari sini bisa
terdengar dengan jelas deburan ombaknya.
Suasana yang seperti ini nyaman buat belajar.
Baru
setengah perjalanan mengelilingi sekolah, kudengar riuh suara anak-anak.
Kulihat jam pergelangan tanganku, sudah pukul 06.30. Anak-anak sudah mulai
berdatangan. Ada yang langsung masuk kelas, ada juga yang bersenda gurau di
depan kelas. Dan suara deburan ombakpun mulai menjauh, terkalahkan dengan suara
anak-anak yang mulai mengisi kekosongan sekolah. Kalau melihat wajah-wajah
remaja di depanku, jadi teringat masa remajaku dulu.
Aku,
Shakinah adalah anak ketujuh dari tujuh
bersaudara. Yang dari kecil bercita-cita menjadi guru dan sekarang terwujud,
rasanya seperti anak kecil yang menginginkan balon dengan merengek terus
mendapatkannya. Bahagia luar biasa. Dari sinilah awal kehidupanku.
Keluargaku,
Ayah dan Ibuku memang bukan guru. Tapi Mbah buyutku adalah seorang guru
dimasanya. Beliau sangat disegani. Karena jaman dulu, orang yang bisa merasakan
bangku pendidikan adalah orang-orang tertentu. Keluarga dari ibuku adalah kaum
priyayi, nama ibuku saja ada embel-embel Rr. Siti Rukmana. Tapi namaku tidak
tertera embel-embel itu, karena Ayahku orang biasa, bukan priyayi.
Entah
mengapa, dari kecil aku sudah mempunyai cita-cita menjadi guru. Suka bermain
dengan teman-teman kecilku, aku yang menjadi guru mereka, dan mereka menjadi
murid. Geli mengingatnya. Menginjak remaja, aku termasuk remaja yang aktif.
Segala kegiatan aku ikuti. Dukungan orang tuaku sangat besar. Dari mengikuti
les pelajaran, sampai les tari, renang serta gamelan. Tanpa lelah aku mengikutinya.
Sampai aku pernah menjadi utusan daerah untuk menari di Taman Mini Indonesia
Indah ( TMII ) di Jakarta. Untuk urusan pendidikan, aku tidak menemukan kendala
yang berarti. Dan membawaku menjadi Guru Bimbingan dan Konseling sebagai abdi
Negara. Mendampingi
siswa diusia remaja. Tidaklah mudah. Mereka mempunyai keunikan masing-masing.
“
Selamat pagi bu Syakin?”
“
Selamat pagi Afzan.”
Sapaan
Afyan membangunkanku dari lamumanku. Ah, ternyata sudah sampai dipenghujung
ruanganku.
(
bersambung )
#temabebas
#kelasfiksi
#onedayonepost
#odop_6
Jadi guru seru ya
BalasHapusada serunya, ada sedihnya, bermacam rasa kehidupan
Hapus