Kamis, 06 September 2018

RANGKUMAN KRISAN TULISAN TETANGGA YANG TAK DIINGINKAN


RANGKUMAN KRISAN
TULISAN “ TETANGGA YANG TAK DIINGINKAN”

                Sebelumnya terima kasih kuucapkan kepada teman-teman semua dan PJ serta Guru-guru yang ada di komonitas ODOP. Disini saya adalah pemula yang ingin belajar menulis. Ada pepatah yang mengatakan belajarlah sampai engkau menutup usia. Makanya saya super PD saja ikut daftar komunitas ini, Yang notabane keilmuan saya di bidang ini masih 0. Jangankan mengerti EYD dengan benar, untuk menumbuhkan niat menampilkan tulisan yang saya tulis tiap hari saja, saya tidak punya keberanian. Tapi entah kenapa ikut komunitas ini, saya PD nya mulai muncul.
                Saya wanita berusia 40 an, yang baru mempunyai keberanian menulis berkat adanya sosmed. Dan ketemu komunitas ODOP, itu adalah anugrah terbesar bagi saya. Ditambah saya menjadi peserta pertama yang mendapat giliran dibedah tulisannya tadi malam. Tahu perasaanya bagaimana? Serasa nunggu calon suami membaca ijab qobul. Makseeer..
                Udah ah, kok malah curhat. Berikut Krisan dari teman-teman di pulau Natuna tentang tulisan saya tadi malam :
Judul: TETANGGA YANG TAK DIINGINKAN Oleh: @Amieeopee

 Rasanya badan ini remuk redam. Tidurpun tak nyenyak...terlentang susah..hadap kanan,hadap kiri..berasa latihan PASIBRAKA..ups..kayak pernah aja! Duh kenapa yak.. boyongan pindahan rumah dah seminggu ku jalani ini tak kunjung selesai. Berkarung-karung pakaian, mainan anak,buku-buku dan barang-barang lainya, aduhai...nikmatnya. bolak-balik dari rumah kontrakan ke rumah yang baru, di sela-sela kesibukanku dan suamiku, kujalani dengan begitu antusias. Andaikan punya robot yang bisa membantu menyelesaikan tugas ini. Selesai dalam angkut-angkut barang, belum menata dirumah kami yang kecil mungil indah dan nyaman..aih...rumah idaman,buat kami. Karena bisa memilikinya butuh perjuangan yang luar biasa. Setelah 8 tahun kami impikan..akhirnya terwujud. Alhamdulillah... Melihat pemandangan diruang tamu, rasanya ingin segera mengeksekusi dan menata ke pos masing-masing. Tapi apa daya badan ini susah untuk di ajak kompromi, mata juga hanya 5 watt. Kuatkanlah ya Allah...manusia boleh berencana, tapi Allah yang menentukan. Berlanjutlah tidurku. Tak terasa hari dah menjelang maghrib, pulas juga tidurku. Ku cari-cari dua sosok makhluk kesayanganku tapi tak jua ku temukan. Akhirnya sampailah aku di teras rumah. Motor di depan rumah juga tidak ada, pasti abi dan hisyam pergi.kemana ya? Kenapa nggak pamitan? Masih dalam kebingungan...aku merasa ada yang sedang memperhatikanku. Dan...ku tenggok ke kanan rumah, ternyata benar disana ada seorang wanita, kira-kira masih seumuran denganku. Memandangiku teduh...lalu aku tersenyum padanya..tapi dia hanya diam dan pergi begitu saja meninggalkanku. Iih...sombongnya pikirku, Diajak senyum bukanya membalas senyuman malah masuk rumah. Ya sudahlah.. Genap seminggu tertatalah rumah kami. Masih ada yang kurang sreg di hati, tapi bisa nanti saja kubenahi sambil jalan. Kupandangi tiap sudut ruangan untuk memastikan saja apa sudah pas letaknya atau belum te tet...selesai juga. Saatmya memikirkan bikin hidangan, buat menjamu tamu yang datang menjenguk. Hal ini merupakan tradisi di kota kelahiranku. Apabila ada yang pindah rumah, para tetangga akan mengantarkan ke rumah yang baru. Dan mereka melakukan doa bersama dan pemilik rumah memberikan hidangan ala kadarnya untuk menjamu para tamu sebagai bentuk rasa terima kasih dan bersyukur pada Allah yang Maha pencipta. “ Mau masak apa ya bie buat besok hari minggu?’ “ emang mimi bisa masak?” “ Emang selama ini...” Belum mulut ini tertutup. Anak semata wayang kami menyeletuk,,, “ Mie goreng ma telor ceplok mi!” Si abi malah ngakak tak berirama. Fals.. Tertawa aja fals apalagi nyanyi, dalam hatiku menggerutu. “ mie goreng mimi enak kok bie, apalagi pakai telor, sedap” promo anaku Aku Cuma senyum pahit. Itu bukan karena anakku, tapi karena tawa ejekan suamiku. Anaku aja tahu masakanku enak, itu baru mie goreng..coba aku masak yang lain...chef hotelpun akan lewat. Aku memang jarang masak di rumah, bukan tidak bisa masak, tapi lebih karena tidak ada waktu. Itu aja kok... Hari minggu tlah tiba... Perhel… Read more

 KRISAN :
1. ummu arrahma

a.       Penulisan judul Coba cek KBBI.
b.      tidurpun >> tidur pun 3.kenapa banyak titik titik? Cek penggunaan titik titik di KBBI Duh kenapa ya, (tanda titik-titik diganti koma saja)
c.        aja >> saja
d.       Boyongan pindahan >> pilih salah satu maknanya sama
e.        Diruang >> di ruang
f.        Mata juga hanya 5 Watt>> mata sudah tinggal 5 Watt
g.       nggak >> enggak
h.       Dah >> sudah 7
i.        Yg saya garis bawahi penggunaan tanda baca MBK coba di baca2 lagi. Titik-titik terlalu banyak jadi bikin kurang rapi dan tidak menarik. Coba cek lagi ada aturan nya juga penggunaan ...
2. Agus Khairi
Perlu dibedakan "di" yg jadi kata depan dan saat "di-" membentuk kata pasif. Di sana yg saya temukan "di mulai" seharusnya "dimulai" dan " disitu" seharusnya "di situ"

3. Endah Susilawati
Masukan dari saya, penggunaan tanda baca. Terutama koma dan huruf kapital Setelah koma seharusnya spasi kan ya. Untuk kalimat baru seharusnya huruf besar. Saya mendapati satu, dua terlewat. Mungkin mbak @Amieeopee tergesa-gesa menulisnya
4. Imasniah
Setuju dg umi @ummu arrahma. Terlalu byk penggunaan titik-titik. Klo mnrt saya, pd klmt ke 2 bisa diubah "tidur tak nyenyak, terlentang susah dst."
5.Roudlotul Maghfiroh
Dari runtutan dan pembawaan ceritanya sudah runtut. Tapi ada kata yg aneh pas bacanya "istifar" maksudnya "istighfar" apa mbak?
6. Astika
Iyaa bener, kalau aku fokus sama imbuhan nya ajaa. Imbuhannya masih berubah2 dari sblm atau sesudahnya. Di mulai ya harus nya dimulai Ku jalani, jadi kujalani Untuk imbuhan dan tempat itu terdapat spasi, contoh di sana bukan disana Untuk tanda titik, mungkin menurut mba @Amieeopee menginginkan si pembaca membaca dengan nada panjang. Tapi menurutku bisa diganti dengan huruf akhirnya dilebihkan satu mungkin, misal "Duh, kenapa yaa?" Titik titik itu bisa aja dikasih, tapi minimal di Akhir paragraf aja kalo emang pas sama kata2nya
🙏
7. Lisa Pingge
Selain apa yg teman" sdh sebutkan di atas, ini cm MENURUT saya: mungkin lebih diperhatikan loncatan cerita. Setelah titik dan koma, atau mungkin loncatan paragrafnya. Saya rasa di bagian ini ada yg kurang tp saya jg tdk tahu apanya yg kurang...
8. Nurul fe
Mungkin agar lebih nyaman di baca, bisa dibuat paragraf-paragraf pendek mbak
9. Astika
Lisa Pingge
Selain apa yg teman" sdh sebutkan di atas, ini cm MENURUT saya: mungkin lebih diperhatikan loncatan cerita. Setelah titik dan koma, atau mungkin loncatan paragrafnya. Saya rasa di bagian ini ada yg kurang tp saya jg tdk tahu apanya yg kurang...
Tapi coba buka blognya, sudah pas kak sama loncatan paragrafnya, karena kalo teorinya 'berparagraf/tulisan menjorok itu enter satu kali kalo gapake menjorok/paragraf bisa 2 kali' biar keliatan rapihnya..
10. Nurul fe
Mungkin agar lebih nyaman di baca, bisa dibuat paragraf-paragraf pendek mbak
Ya mba setuju dipecah ke beberapa paragraf. Lalu Paskibraka, mengapa di capital ya? Typo PASIBRAKA
11. Silvana Devinta Sari
Ceritanya menarik,misteri. Utk ejaan dan penggunaan kata non baku cukup banyak dan sudah dibahas teman2 smua sebelum sy. Ide ceritanya menarik
12. Anaa Zuhria
Menurut sy ceritanya bagus mengalir dari awal sampai akhir cuma beberapa kata saja yg kemungkinan salah ketik seperti kemeteran maksudnya gemeteran sama kata bebenah ini menurut sy mungkin berbenah ya mba?
13. Uni Zyl
Kisah mb amiee bagus. Saya tiba2 ikutan kemetaran eh gemetaran ya mbak... 😊Meski tulisan mb amiee gak baku2 amat, tp fital sekali untuk mmperhatikan susunan paragraf dan kalimat serta tanda baca. Mhn maaf mb, saya jg blum tentu lebih baik. Saya jg tak sbar ingin dikrisan.., sayang krn abjad nama selalu terakhir dapat giliran.😄
14. Ake Aulia Odop
Wah, cukup menarik tulisannya. pertama waktu baca judul, aku tidak mengira kalau ternyata isinya tentang kisah tetangga ghaib. Ngomong-ngomong ini pengalaman pribadi atau fiksi? Dulu, aku pernah baca tulisan dengan inti cerita yang serupa.🙈 Ah ya, awalnya tebakanku tetangga tak diinginkan itu adalah sesosok orang yang nyebelin, sombong, atau semacam itu. Ternyata melesat terkaanku. Cara berceritanya enak, renyah dibaca. Untuk kata 'Pasibraka' sepertinya lebih tepat 'Paskibraka' (bener ga ya, seingetku dulu aku menyebutnya ini). Kemudian kata 'telah' jangan disingkat "tlah". Dan 'istifar' ---> 'istigfar'. 
🌷Untuk pemakaian titik yang banyak itu " Tidurpun tak nyenyak...terlentang.. Bla bla bla." Sepertinya lebih baik untuk memberi jeda antar kalimat gunakan tanda koma saja. 🌷Huruf pertama setelah titik (pergantian kalimat), masih ditemukan beberapa tidak menggunakan huruf kapital. 🌷Dalam kalimat dialog, kata sapaan ibu, bapak, umi, abi, ayah, dan lain-lain, lebih tepat jika menggunakan huruf kapital. Contoh: "Emang mimi bisa masak?" ----> "Emang Mimi bisa masak?" "Rumah itu kosong bu." ---> "Rumah itu kosong Bu." dan sebagainya. Sekian krisan dari saya. Apabila ada yang kurang tepat tolong dikoreksi ya teman-teman. Karena saya juga masih seorang pembelajar.


Kesimpulan dan catatan buat saya :

1.    Saya harus belajar mengenai EYD, mungkin langkah pertama saya membeli dan belajar tentang KBBI.
2.  Menulis dari hati itu bagus, tapi akan lebih sempurna jika dalam penulisan kita memperhatikan struktur dan EYD.
3.      Selalu membaca ulang apa yang sudah ditulis untuk dikoreksi.
4.      Mengatur jadwal menulis dengan baik.
5.      Jangan menulis diakhir deadline
6.   Tetap semangat, karena kritik dan masukan teman-teman adalah ILMU yang luar biasa bagi saya.


7 komentar:

  1. Wah keren ya. Dirangkum. Bisa ditiru nih. Semangat mbak. Aku lebih tuaan dibanding mbak dan masih bersemangat seperti mbak.

    BalasHapus
  2. Semangatt mbak amiee... saya pun msh awam dg blog. Belajar pelan2 sm mbak yaa... mampirlah k blog saya mb. Msh culunn bgt disainnya. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama..mari semangad belajar bersama, aku akan banyak kepo nih,hehe

      Hapus
  3. Balasan
    1. belajar mba, biar mudeng akunya. rada lemot ini,hehe

      Hapus

HIJRAH

Membaca buku ini, KHODIJAH belum juga kelar-kelar. Atau semakin menuju ke tahap penyelesaian, tergambar bagaimana kehidupan Khodijah ...