BELAJAR MENJADI IBU
By amieoppe
Menjadi ibu menurut saya,
adalah segala urusan rumah tangga beres. Itu awal mindset saya sebelum saya
belajar di IIP, Institut Ibu
Profesional. Walau pendapat saya itu tidak seluruhnya salah, tapi dibalik kata “Beres”
masih banyak yang belum saya mengerti. Awalnya, jika pekerjaan rumah selesai
yang saya rasakan adalah lega. Tapi sekarang, jika saya dapat menyelesaikan pekerjaan
rumah selesai, saya merasa bahagia. Tahu kenapa?
Karena saya tidak lagi
mengerjakan pekerjaan rumah sebagai beban. Segala kegiatan yang saya lakukan,
saya buat perencanaan, saya prioritaskan dan saya laksanakan. Jika dalam jadwal
harian yang saya buat itu, ada yang belum terlaksana, saya cheklist. Dan saya
belajar disiplin untuk melaksanakan apa yang sudah saya laksanakan.
Awal yang tidak mudah. Tapi
saya harus membiasakannya. Mebiasakan untuk terbiasa. Saya buat list kegiatan
yang belum saya laksanakan sebagai hutang. Jadi saya wajib untuk melunasi. Sedikit
demi sedikt keadaan rumah mulai membuahkan hasil. Dari saya bangun tidur,
sholat dan mengerjakan urusan dapur sebelum berangkat ke kantor, aman dan
terkendali. Walau harus disiasati dengan membuat menu yang sederhana dan bisa
dikerjakan dengan cepat. Setelah pulang jam kantor, jemput anak sekolah
istirahat dan bisa makan siang dirumah dari hasil masakan sendiri adalah hal
yang baru kutemukan setelah menikah, itu sesuatu banget. Hal ini dulu adalah
hal yang tidak mungkin terjadi dalam bayangan saya. Tapi setelah belajar, dan
disiplin melakukan sesuai rencana yang saya buat ternyata menjadi mungkin. Sampai
menyiapkan makan malam, menemani anak belajar dan bisa melakukan me time tanpa
gangguan. Alhamdulillah..ternyata tidak ada yang tidak mungkin, walau awal
perjalanan terseok-seok.
#wanita&pena
#10dayschallenge
#RumbelLM
#10dayschallenge
#RumbelLM
Bahkan kebiasaan bikin bullet journaling alias checklist bisa jadi latihan menulis yang kece hehe... :)
BalasHapus