Kamis, 27 Desember 2018

RESUME PEMAKNAAN ULANG KARYA ( FARRAHNANDA )


RESUME
PEMAKNAAN ULANG KARYA ( FARRAHNANDA )
By Amieopee

FARRAHNANDA adalah tamu khusus yang di datangkan ke group Odop kelas fiksi tanggal 23 Desember 2018. Kesibukan beliau selain jadi Penulis, yaitu  ngedit sama kurasi naskah di basabasi muda.
Perkenalan malam itu tak begitu detail, momodnya aja abis mempersilahkan tamu, nggak tahu pergi kemana, ya sudahlah...
Kata mba Farrah yang terus lg berusaha rajin membaca ini, beliau akan membawakan materi tentang Pemaknaan Ulang Karya. Akujuga belum ngeh, mari kita simak bersama.
Pertama - tama, mari sadari bahwa karya hanyalah seonggok teks/gambar/audio/gambar bergerak tanpa adanya pemaknaan dari pembaca/penonton/pendengar. kata-kata yg aku tulis ini pun hanyalah teks tak bermakna kalau tak ada pembaca yg berusaha memaknai maksud di balik kata-kataku ini.
Orang – orang  yg membuat karya tsb mempunyai tanggung jawab sebatas pada karya tersebut, bukan pada pemaknaan org lain thd karya mereka. sementara kita tahu, ratusan atau ribuan penikmat karya tsb pastilah terisi dari referensi yg berbeda. Misal, ketika membaca kata 'bunga', seorang anak ekonomika/bisnis bisa saja lsg membayangkan bunga (rate) dalam bentuk persentase, sedangkan anak agrikultur membayangkan sebenernya bunga. jadi pemaknaan kata bunga td jelas tidak bisa beragam (dg asumsi kata tsb tidak diawali/diakhiri kata lain dan tdk dalam konteks tertentu). Jelas  tidak bisa seragam.  Keragaman  pemaknaan inilah, sebuah karya akan lebih hidup lagi jika mendapat respons dari pembaca/pendengar/penonton, dalam bentuk apa pun. bisa dalam bentuk kritik, resensi, atau pembuatan karya serupa.
Pemaknaan  ulang ini bisa dalam bentuk apa sajakah?
Macam - macam. ketika menulis ulang cerita sangkuriang dg membuat cerita tsb jd relevan dg konteks zaman, ini juga bisa disebut pemaknaan ulang.
Apakah  ini diperbolehkan? apakah tidak melanggar hak cipta? apa bedanya dg plagiat?
Ada  banyak pendapat ttg plagiarisme dalam berkarya. menurutku plagiat hanya bisa distempel ke sebuah karya ketika tidak ada usaha utk melakukan pemaknaan ulang atas karya tsb. misal, jelas2 copy-paste sama persis. atau hanya mengubah susunan adegan tapi inti cerita tidak ada yg berubah.
Tidak  ada yg benar2 baru di dunia ini. Secara sadar atau ngga sadar, kita pasti melakukan repetisi/pengulangan atas karya lain, apalagi yg cukup memukau bagi kita. ini sebetulnya beda bahasan, tp krn relevan.
Setuju  ngga setuju sih. bbrp karya baik mempunyai kecenderungan untuk memantik respons penonton/pembaca/pendengarnya. tp karya yg tidak menginspirasi pun blm tentu itu tidak baik, bisa aja saking baiknya karya ini satu2nya cara meresponsnya adh dg membiarkan karya tsb sbg apa adanya. Selama  karya yg dibuat merupakan hasil pemaknaan ulang, karya tsb jelas bukan plagiat. ranah selain itu masih diperdebatkan~

#onedayonepost
#tugasresumekelasfiksi
#Odop_6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HIJRAH

Membaca buku ini, KHODIJAH belum juga kelar-kelar. Atau semakin menuju ke tahap penyelesaian, tergambar bagaimana kehidupan Khodijah ...